Sierra Leone telah memobilisasi sumber daya termasuk pengawasan tambahan untuk mengatasi penyakit mpox
Sierra Leone telah mengumumkan darurat kesehatan masyarakat, setelah mengonfirmasi dua kasus virus mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Pengumuman tersebut dibuat pada hari Senin oleh Menteri Kesehatan Austin Demby di ibu kota negara Afrika barat, Freetown, setelah kasus kedua penyakit virus yang berpotensi fatal terdeteksi.
“Terkonfirmasinya dua kasus mpox di negara tersebut telah mendorong tindakan segera sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Kesehatan Masyarakat,” ujar Debby.
Pekan lalu, Sierra Leone melaporkan kasus mpox pertamanya sejak tingkat kewaspadaan di seluruh benua terhadap penyakit ini dinaikkan tahun lalu. Pada bulan Agustus, otoritas kesehatan Uni Afrika menyatakan penyebaran virus a “darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan kontinental.”
Maroko mengkonfirmasi kasus mpox pertama dari wabah saat ini pada bulan September. Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda juga mencatat kasus penyakit ini. Menurut WHO, sebagian besar infeksi telah ditelusuri dari perjalanan ke wilayah timur Republik Demokratik Kongo.
Kementerian Kesehatan Sierra Leone melaporkan bahwa tidak satu pun dari pasien tersebut baru-baru ini terpapar dengan orang atau hewan yang diketahui terinfeksi, dan hanya kasus pertama yang terjadi dalam perjalanan baru-baru ini. Para pasien tersebut diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 27 tahun dari sebuah desa dekat Freetown, dan seorang pria berusia 21 tahun yang tinggal di ibu kota. Keduanya saat ini dirawat di rumah sakit di Freetown.
Demby mengatakan deklarasi darurat kesehatan masyarakat memungkinkan pemerintah untuk dengan cepat memobilisasi sumber daya, mencegah penularan lebih lanjut, dan memastikan perawatan yang tepat bagi mereka yang terkena dampak. Dia juga mengumumkan peningkatan pengawasan perbatasan, perluasan pengujian, dan peluncuran kampanye kesadaran nasional.
“Kami mendesak semua warga untuk tetap tenang, tetap mendapat informasi dan segera melaporkan setiap dugaan kasus kepada otoritas kesehatan,” ujar Debby.
Menteri tersebut meyakinkan masyarakat akan kesiapan negaranya untuk mengatasi wabah ini, dengan mengutip pembelajaran dari penanganan krisis kesehatan di masa lalu, termasuk epidemi Ebola pada tahun 2014 dan pandemi Covid-19.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada kera pada akhir tahun 1950an. Kasus manusia pertama dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (saat itu Zaire) pada tahun 1970, dimana penyakit ini masih menjadi endemik.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: