Dalam dunia sinematik keamanan siber, tempat kisah intrik dan inovasi saling bertabrakan, ada satu cerita yang muncul dari bayang-bayang masa lalu. Ini adalah kisah yang dimulai pada awal tahun 1990an, selama era DOS, ketika virus komputer masih menjadi ancaman baru dan misterius. Ini adalah kisah Joshi, virus asal India yang melintasi batas negara dan menyebar ke seluruh benua, mengukir namanya dalam sejarah dunia maya.
Bayangkan ini: saat itu bulan Juni 1990. Komputer itu kikuk, floppy disk adalah sumber kehidupan data, dan konsep “virus” yang menginfeksi mesin masih membuat dunia lengah. Di tengah latar belakang ini, virus boot sector muncul, diam-diam dan licik, menginfeksi Master Boot Sector hard drive dan boot sector floppy disk. Namanya? Joshi.
Berbeda dengan virus jahat yang mendominasi berita utama di dekade-dekade berikutnya, Joshi lebih nakal daripada jahat. Ini membawa muatan yang aneh – sesuatu yang mengubah hari biasa menjadi momen yang membingungkan. Setiap tanggal 5 Januari, saat mem-boot komputer yang terinfeksi, pengguna akan disambut dengan pesan: “Ketik ‘Selamat Ulang Tahun Joshi!’” Layar membeku, sehingga pengguna tidak punya pilihan selain menurutinya. Hanya setelah mengetikkan kalimat tersebut, proses booting komputer dilanjutkan, seolah-olah Joshi hanya menuntut upeti tahunan.
Tapi Joshi bukanlah lelucon sederhana. Itu adalah kelas master dalam sembunyi-sembunyi, sulap seorang penyihir. Setelah dimuat ke dalam memori komputer, ia menerapkan serangkaian trik cerdas untuk menyembunyikan dirinya dari deteksi. Ini mencegat fungsi sistem utama seperti INT 8, INT 9, INT 13, dan INT 21, memastikan bahwa utilitas seperti Norton Utilities menampilkan sektor boot yang bersih, menyembunyikan infeksi.
Pada floppy disk, ia memformat track tambahan di akhir disk, menyimpan kodenya sendiri dan sektor boot asli di sana, siap untuk beraksi. Hal ini sering kali menyebabkan floppy drive mengeluarkan suara aneh saat kepala magnet bergerak maju mundur saat melakukan booting dari floppy, mencoba membaca trek yang diformat tambahan di akhir floppy.
Saya ingat bagaimana hanya dengan mendengarkan suara kepala yang bergerak kesana kemari, saya sudah menduga bahwa disket tersebut sudah terinfeksi virus Joshi. Virus ini memerlukan pembagian floppy disk dari satu PC ke PC lain untuk menyebar. Bahkan dengan keterbatasan ini, sifat virus yang tersembunyi dan fungsinya yang lancar memungkinkan virus menyebar dari India dan melintasi benua ke Eropa dan Amerika.
Saya masih tidak ingat ada virus lain yang berasal dari India dan menyebar secara global hingga mencapai The WildList. Sebagai seorang mahasiswa muda yang sedang mengejar kelulusan, saya bertemu Joshi pada masa pemerintahannya yang nakal. Rekayasa balik virus ini merupakan sebuah penemuan baru. Saya ingat betapa kagum sekaligus tertariknya dengan teknik-tekniknya — caranya mengurangi memori yang tersedia sebesar 6 KB untuk memberikan ruang bagi dirinya sendiri, ketepatannya dalam memeriksa keberadaannya dalam memori sebelum diaktifkan, dan kegigihannya dalam bertahan bahkan dalam kondisi boot hangat ( Ctrl-Alt-Del).
Ia adalah musuh yang tangguh, dan memahami mekanismenya terasa seperti mengungkap sebuah misteri. Saat itu, membersihkan Joshi dari PC yang terinfeksi bukanlah hal yang mudah. Tanpa alat seperti Norton Utilities, seringkali diperlukan format lengkap dari hard drive yang terinfeksi. Hanya mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja kode master boot sector yang dapat menghapusnya secara manual.
Asal usul Joshi masih diselimuti spekulasi. Beberapa orang percaya bahwa itu muncul dari Mumbai atau Gujarat, sementara yang lain berbisik bahwa Pune adalah tempat kelahirannya. Dari mana pun asalnya, Joshi dengan cepat tumbuh melampaui akar lokalnya, menyebar seperti api ke seluruh Eropa dan Asia, meninggalkan jejaknya di dunia yang tidak menaruh curiga. Saya terkejut saat mengetahui bahwa pencarian cepat di internet tentang virus atau malware besar apa pun dari India yang menyebar ke seluruh dunia tidak memberikan jawaban yang tepat. Nama virus ini bahkan tidak disebutkan dalam daftar virus asal India yang mendunia. Namun kenyataannya, sejauh yang saya tahu, tidak ada virus lain dari India yang menyebar ke banyak negara selain virus Joshi.
Meskipun saya ingin sekali mempelajari lebih dalam kekuatan teknis dan detail tentang bagaimana virus ini menginfeksi hard disk dan berhasil tetap aktif bahkan setelah PC melakukan booting hangat, saya telah mencoba agar artikel ini dapat diakses oleh semua orang. Saat ini, kisah Joshi menjadi bukti era eksplorasi dan penemuan di bidang keamanan siber. Bagi saya, ini lebih dari sekedar sejarah; ini adalah kenangan saat rasa ingin tahu dan kecerdikan menentukan perjuangan melawan para penyusup digital ini.
Teknik yang digunakan Joshi sudah lebih maju dari zamannya, dan meskipun kejenakaannya relatif tidak berbahaya, warisannya sebagai virus komputer global pertama di India masih bertahan.
Jadi, lain kali Anda mengetik “Selamat Ulang Tahun” untuk orang tercinta, luangkan waktu untuk memikirkan Joshi — bagian nakal dari sejarah dunia maya India yang membuat seluruh generasi pengguna melakukan hal itu.
#JoshiVirus #IndiasFirstComputerVirus #CyberSecurity #ComputerVirus #Malware #CyberHistory #RetroTech #VintageComputing #IndianCyberHistory #TechNostalgia #ComputerSecurity #VirusAnniversary #5 Januari #HappyBirthdayJoshi #BootVirus #MBR